BREAKING NEWS
Loading...

Berita

Kabupaten

Malang Raya

Info

Nasional

Artikel

Internasional

Motivasi




Berbagi Informasi Kabupaten Malang


 Desa Toyomarto di Kecamatan Singosari terkenal dengan beberapakerajinannya. Desa yang terletak dilereng gunung Arjuno ini ternyata menyimpan beberapa keunggulan dibidang UKM. Dari desa inilah icon sandal yang bermutu yang dikerjakan oleh tangan-tangan  terampil bermunculan. Khusus sandal, didesa Toyomarto terdapat 2 jenis sandal. diantaranya sandal sepon dan sandal kelompen (seperti pada gambar dihalaman ini).





Dengan perkembangan jaman ternyata sandal sepon lebih berkembang dibanding dengan sandal kelompen. Jenis yang terakhir ini akhir-akhir ini mulai ditinggalkan pengrajinnya dan beralih ke usaha sandal sepon. Beberapa alasan diantaranya semakin mahal dan sulitnya mendapatkan bahan baku kayu yang bermutu. Alasan tersebut menjadikan sandal kelompen dari sisi harga cukup mahal jika sudah jadi. Kendala lain adalah dengan agak mahalnya jenis sandal ini proses pemasaran menjadi tidak secepat pemasaran sandal sepon. Inilah yang menyebabkan pengrajin dengan modal pas-pasan lebih memilih produk yang cepat perputarannya di pasar meski untungnya tidak sebesar sandal kelompen.


Saat ini pengrajin yang masih fokus di sandal kelompen di desa Toyomarto tidak lebih dari 4 pengrajin.


Salah satunya  yang masih bertahan adalah Pak Parlan. Warga dusun Ngujung ini   sejak tahun 1970 an sampai sekarang tetap fokus pada produk sandal kelompen. Salah satu bukti hasil karya beliau bisa dilihat dihalaman ini. Ini adalah produk dari usaha P Parlan dengan karyawannya sekitar 10 orang.

Dari yang sudah disampaikan kepada redaksi, Pak Parlan memberikan kiat-kiatnya sehingga masih bisa bertahan di usaha ini. Diantaranya saat ini Pak Parlan hanya membuat sandal kelompen ini atas dasar pesanan saja. Saat Pak Parlan tidak pernah lagi membuat sandal dalam skala masal, baru kemudian dipasarkan. Konsep itu sudah beberapa tahun ini ditinggalkan. Cara ini efektif untuk menghindari kerugian dari tidak lakunya barang produksinya
Meski demikian jika kita berkunjung di rumahnya yang luas  yang sekaligus tempat produksi sandal ini terlihat bahwa proses produksi sandal ini tidak pernah berhenti. Artinya meskipun menggunakan sistem pesanan, ternyata Pak Parlan masih saja kewalahan menerima order.
Terbanyak pesanan berasal dari toko di Surabaya dan Sidoarjo. Biasanya pemesan sudah membawa contoh model serta label/merk untuk dipasangkan pada sandal tersebut. Anda mungkin akan terkejut jika di rumah beliau akan menjumpai beberapa sandal dengan  merk terkenal dan itu bukan "Bajakan". Akan tetapi memang pemilik merk itulah yang memesan sandal tersebut kepada Pak Parlan. Bisa jadi mungkin sandal yang anda beli dan anda pakai saat ini mungkin juga buatan karyawan Pak Parlan.


Meski demikian jika kita berkunjung di rumahnya yang luas  yang sekaligus tempat produksi sandal ini terlihat bahwa proses produksi sandal ini tidak pernah berhenti. Artinya meskipun menggunakan sistem pesanan, ternyata Pak Parlan masih saja kewalahan menerima order.
Terbanyak pesanan berasal dari toko di Surabaya dan Sidoarjo. Biasanya pemesan sudah membawa contoh model serta label/merk untuk dipasangkan pada sandal tersebut. Anda mungkin akan terkejut jika di rumah beliau akan menjumpai beberapa sandal dengan  merk terkenal dan itu bukan "Bajakan". Akan tetapi memang pemilik merk itulah yang memesan sandal tersebut kepada Pak Parlan. Bisa jadi mungkin sandal yang anda beli dan anda pakai saat ini mungkin juga buatan karyawan Pak Parlan.

Ada satu hal yang patut dicungi jempol untuk Pak parlan ini. Dengan sistem yang diterapkan ini, secara tidak langsung beliau telah menjaga agar sandal kelompen yang selama ini menjadi icon desa Toyomarto tidak musnah. Dengan kemampuan melihat selera pasar, serta dengan cepat bisa mengadopsi model yang lagi ngetren dipasaran tentunya menjadi jaminan bahwa usaha ini akan terus bertahan meski pengrajinnya mulai berkurang.
akan tetapi redaksi tetap yakin sandal jenis ini akan tetap bertahan, hal ini bisa dilihat dengan tamu yang sebagian besar pemilik merk dan pemilih toko besar di Surabaya dan Bali, serta tempat usaha Pak Parlan ini menjadi tujuan beberapa tamu dalam dan luar negeri, tentunya menjadi jaminan bahwa usaha ini akan terus bisa bertahan. 





Untuk harga Pak Parlan mematok harga berdasarkan pesanan. Maksudnya pak Parlan tidak pernah mematok batas minimal pesanan. Artinya berapapun pesanan sandal anda akan tetap dilayani. Tentunya semakin bnyak pesanan harga pasti akan berbeda.

Jadi kalau anda melihat contoh sandal disini dan berminat  silahkan pesan. Berapa pasang sndal yang akan anda pesan akan tetap dilayani. Harga bervariasi, mulai Rp. 40.000,- sampai Rp. 150.000,-. Harga ini berbeda tergantung pada jenis bahan yang dipakai serta jumlah pesanan. Kalau anda tertarik, pesanan dalam satuan kodi-an akan lebih murah dibanding jika anda pesan dalam jumlah satuan.


Yang harus diingat adalah kalau anda berkunjung ke rumah Pak Parlan jangan berharap menemukan etalase dengan sandal berjejer rapi siap jual. Anda tidak akan menemukan hal itu. Yang akan anda temukan hanyalah contoh sandal yang pernah diproduksi selama ini serta gambar-gambar contoh sandal model terbaru  yang bisa anda pilih modelnya. 


Selamat berkunjung dan puaskan selera anda dengan sandal model terbaru yang tidak akan kalah dengan kalau kita beli di toko di kota besar.


Pesan Tersirat :
Sumber :  asosiasi upk pnpm kab malang

Check

Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com

Saatnya Berbagi :
Share on WhatsApp
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :

1 komentar:

  1. Brapa harga sandalnya /kodi trimakasih..nomor yg bisa di hubungi

    BalasHapus

Terimakasih komentar yang diberikan


Top
Submit Express Local SEO