|
Pasar Kab Malang |
MALANG: Berat bagi Kab. Malang untuk mencapai pertumbuhan sebesar 7,5%
pada 2012 karena basis ekonomi pada sektor pertanian sehingga
pertumbuhannya relatif melambat.
Bupati
Malang Rendra Kresna mengatakan pada rapat koordinasi dengan Pemprov
Jatim beberapa waktu lalu Gubernur meminta agar pertumbuhan ekonomi Kab. Malang digenjot hingga mencapai 7,5% pada 2012.
“Sebenarnya
waktu itu kami beratan, meski tidak saya sampaikan secara eksplisit.
Dengan PDRB yang bertumbuh pada sektor pertanian, maka untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% pada 2012 sangat berat,” kata Rendra
Kresna, di sela-sela Pelantikan Pengurus Wartawan Indonesia Malang Raya
di Malang Minggu malam.
Pangsa
sektor usaha pertanian pada PDRB Kabuparen Malang, kata dia, mencapai
30%. Padahal sumbangan sektor usaha pertanian untuk Jatim hanya 18,24%.
Jika
perekonomian suatu daerah didukung sektor konsumsi maupun industri
manufaktur, kata dia, maka untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dalam waktu singat relatif agak mudah.
“Kalau
Kota Malang pertumbuhan ekonominya digenjot dalam waktu yang cepat,
masih sangat mungkin. Kegiatan bisnisnya lebih dinamis.”
Bukti
keandalan Kab. Malang di sektor pertanian pada produksi padi. Kab.
Malang setiap tahun surplus padi rata-rata sebesar 60.000 ton. Jika
digabung dengan produksi tanaman pangan lainnya seperti ketela pohon dan
jagung, maka surplus pangan di Kab. Malang mencapai 450.000 ton per
tahun.
“Jadi kami tidak kekurangan pangan. Sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah.”
Karena
perekonomian Kab. Malang yang bergantung pada sektor pertanian, kata
dia, maka usaha ini harus dilindungi. Karena itulah, dia mengaku heran,
mengapa daerah yang sentra produksi pertanian seperti kentang justru
dibanjiri justru dibanjiri kentang impor.
Karena
itulah, dia dengan tegas menolak adanya kebijakan impor produk
pertanian seperti kentang yang digerojok ke sentra produksi tanaman
tersebut. Kebijakan tersebut jelas akan berdampak merugikan petani
lokal.
“Saya
tidak mengerti, mengapa harus ada kebijakan seperti itu. Padahal di
Kab. Malang dan Batu, itu kan sentranya kentang di Jawa Timur.”
Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Malang selama lima tahun ke depan akan meningkat
cukup signifikan. Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) yang disepakati antara Pemkab Malang dengan DPRD, pertumbuhan
ekonomi akan terus ditingkatkan dari 6,2 % pada 2011 menjadi 6,7 % pada
tahun 2015.
Yang
menggembirakan, perekonomian Malang Raya, yakni Kota Batu, Kota Malang,
dan Kab. Malang sudah terintegrasi. Berbagai kebijakan antar-daerah
tidak saling tumpang-tindih, melainkan saling mendukung.
Kebijakan
tersebut dikenal dengan Malang Incorporated yang intinya saling
terintegrasi sektor perekonomian di tiga daerah tersebut. Kebijakan
tersebut sampai saat ini masih berjalan.
Contohnya
pada pengembangan sektor wisata. Kota Malang dikenal sebagai tujuan
wisata belanja dan menginap, sedangkan tujuan wisatanya justru berada di
Kab. Malang dan Kota Batu.
Pesan Tersirat :
Check
Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com