BREAKING NEWS
Loading...

Berita

Kabupaten

Malang Raya

Info

Nasional

Artikel

Internasional

Motivasi

Terlalu Besar, Rp 810,17 M Untuk Rapat Bank Dunia-IMF


mALANg rAYa

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan anggaran sebesar Rp.45,68 triliun untuk tahun 2018. Jumlah tersebut sudah termasuk anggaran untuk pertemuan tahunan Bank Dunia-IMF yang berlangsung di Bali pada tahun 2018 nanti dan memilliki anggaran sebesar Rp. 810,17 miliar. Akan tetapi ada sejumlah anggota Komisi 11 DPR keberatan dengan angka pada anggaran tersebut.
Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Eddy Susetyo menyebutkan bahwa anggaran untuk pertemuan IMF di Bali itu terlalu besar. Menurutnya, Kemenkeu seharusnya lebih banyak mengoptimalkan anggaran untuk mendongkrak kinerja pajak. Soalnya, kinerja pajak selalu gagal mencapai target.
"Tantangan Kemenkeu di bidang pajak sangat besar dan harusnya berfokus mengejar penerimaan pajak," ujar Andreas di rapat kerja Komisi 11 DPR dengan pejabat Kemkeu, Selasa (12/9).
Sementara IMF. Indonesia sebagai tuan rumah tidak perlu mengeluarkan dana sebesar itu. "Ini pemborosan, bandingkan dengan dana diklat pengelolaan dana desa hanya Rp 17,5 miliar dan hanya 500 kepala desa atau 0,6% dari total kepala desa yang diundang," ujar Elviana.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan, acara IMF-Bank Dunia ini penting bagi Indonesia dan bukan pemborosan. "Ini bukan untuk memamerkan ke IMF karena mereka sudah tahu kita dan kita punya share di sana, tetapi untuk memamerkan Indonesia pada 15.000 tamu yang berasal dari berbagai negara, lembaga internasional, dan lembaga keuangan. Kita ingin memperlihatkan Indonesia dengan kemajuan pembangunan ini," kata Sri Mulyani.
Penggunaan dana ini semata-mata adalah bentuk dari keramahan Indonesia menjadi tuan rumah acara tersebut, tegas Sri Mulyani. Hal ini harusnya sudah menjadi lumrah dilakukan untuk bergaul di lingkungan internasional. “Bukan hal baru dan ini terkait martabat negara,” tandasnya.


PENTING dan PERLU (kabmalang.com)
Sumber : http://www.dpr.go.id/blog/kegiatan-detail/id/1504/berita/1490

Rakor BKAD Kepanjen


mALANg rAYa 


Bertempat di warung lesehan Bebek Kerto, BKAD Kepanjen melaksanakan rakor bulanan (7/12). Dengan dihadiri oleh BKAD, PUPK, UPK dan Tim verifikasi. Dalam rapat tersebut dibahas laporan kegiatan pelaksanaan distribusi Dana Sosial di 14 desa, 4 kelurahan. Kegiatan yang dilaksabakan pada tanggal 20 hingga 28 nopember 2017 yang lalu menyalurkan 1400 paket sembako pada kelompok dan anggota spp dan uep serta masyarakat sekitar kantor.

Dalam rapat tersebut juga disampaikan kerjasama yang dilakukan UPK dengan sembako.com dan Bank BNI.

Di akhir tahun sebagaimana disampaikan Iswahyudi (ketua BKAD) meminta UPK mempersiapkan LPJ dengan baik. Sementara Herman H2O selaku anggota PUPK menyampaikan laporan pelaksanaan Dana Sosial diatas (H2O)

PENTING dan PERLU (kabmalang.com)
Sumber :

Tak Semua Arabisme itu Positif


mALANg rAYa 

Buya Ahmad Syafii Maarif. dok.TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.COJakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah  Ahmad Syafii Maarif mengatakan tidak semua Arabisme positif, tetapi juga tidak semua negatif.
"Arabisme ada yang positif. Yang negatif ya kelompok-kelompok garis keras, ada ISIS, Bokoharam, dan sebagainya," kata Buya Syafii dalam peluncuran dan bedah buku "Integritas di Tengah Kabut Idealisme, Kepemimpinan & Pembelajaran Hidup Suhardi Alius" di Jakarta, Sabtu 28 Oktober 2017.
Menurut Buya Syafii, sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Minggu 29 Oktober 2017, negara Barat tidak paham perbedaan antara Arabisme dan Islam sehingga semua dianggap sama. Namun, kata Syafii, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius memahami masalah itu.

"Ini kelebihan Suhardi Alius sehingga dia menjadi konsultan di muka bumi ini mengajarkan kepada negara Barat bagaimana cara mengatasi terorisme. Tentunya ini luar biasa," ujar Syafii.
Buku itu sendiri ditulis oleh Dedi Mahardi tanpa sepengetahuan Suhardi. Dedi mengaku menulis buku itu setelah mendapat masukan dari beberapa tokoh agar menulis tentang orang-orang yang bisa menjadi teladan.
"Ini agar anak bangsa dan generasi ke depan itu menyadari bahwa bangsa ini harus dibangun dengan kejujuran, kebaikan dan dengan integritas, bukan lagi dengan kepalsuan. Setelah melalui berbagai penilaian dari berbagai tokoh, akhirnya muncul nama Pak Suhardi Alius di ranking pertama," katanya.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Moehmahadi Soerja Djanegara dalam sambutannya mengatakan korupsi yang masih menjadi persoalan besar bangsa ini akar permasalahannya adalah makin lunturnya integritas, kejujuran, dan rasa cinta kepada bangsa, negara, dan tanah air.
"Namun demikian, kita harus yakin masih banyak anak bangsa yang punya integritas yang tinggi, salah satunya Suhardi Alius," ujar Moehmahadi.
Suhardi Alius sendiri mengaku kaget pada awalnya karena tidak pernah berpikir ada orang yang menulis tentang dirinya. "Yang menginisiasi buku ini ternyata adalah Buya Syafii Maarif dan Pak Nazaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal, Red)," katanya.
Suhardi menegaskan bahwa integritas sangat diperlukan untuk membangun negara ini. Menurutnya, negara ini dibangun dengan idealisme para pendiri bangsa, dan idealisme itu hendaknya tetap dijaga oleh generasi penerus dalam mengisi kemerdekaan.
"Sebenarnya kuncinya mudah, cuma kemauan saja Saya pikir mulai dari diri sendiri, jangan berteriak saja, tapi tidak berbuat, saya pikir bisa kita laksanakan, minimal bisa menginspirasi lingkungannya. Itu yang saya ingin harapkan," katanya.
Hadir dalam acara bedah buku itu selain Buya Syafii Maarif juga mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Surojo Bimantoro dan Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar, mantan Jaksa Agung Basrief Arief, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, mantan Kepala BNPT Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai, anggota kelompok ahli BNPT Prof Azyumardi Azra dan Hamdi Muluk, Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM Zainal Arifin Mochtar, mantan narapidana kasus terorisme Ali Fauzy Manzi dan Khoirul Ghazali.
ANTARA
PENTING dan PERLU (kabmalang.com)
Sumber :

Kecepatan Roket Produk POLTEKAD ungguli Rusia


Ir. Nur Rahman
mALANg rAYa Kebanggaan Tentara nasional Indonesia (TNI), Salah satu anggotanya menemukan propelan (bahan kimia) roket yang berasal dari batok kelapa Penemuan propelan roket berbahan dasar batok kelapa ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan ke dua setelah Rusia

Kepala Jurusan Telekomunikasi Poltekad (POLiTEKnik Angkatan Darat) Letkol Arh Ir. Nur Rahman melakukan riset dan berhasil menemukan Propelan Roket Nano Carbon Batok Kelapa Morphology Symetris (NCBKMS)

Apa itu propelan?, propelan adalah bahan yang dapat memicu gerak, umumnya meledak dengan daya yang tinggi.

Penemuan NCBKMS berasal dari observasi dan penelitian yang dilakukannya, dari situ diketahui ternyata batok kelapa mengandung impuls spesifik atau gaya dorong yang cepat ketika dipadukan dalam bahan roket.

Pembuatannya dengan meleburkan batok kelapa selama seminggu, cara meleburnya dengan menggiling hingga menjadi serbuk, kemudian bubuk tersebut dicampur zat kimia alat peledak roket.

Menurut Rahman, salah satu kelebihan NCBKMS impuls spesifik roket meningkat 10%, gaya dorong (Trush) meningkat 20% lebih besar apabila tanpa NCBSKMS, selain itu menambah lama terbang (burning time) 15% lebih lama dan setara dengan impuls spesifik roket Rusia.

Keunggulan lainnya homogenitas pembakaran tetap terjaga. Selain itu kwalitas bahan mengurangi asap pembakaran roket, tidak beracun (ramah lingkungan) dan mudah diperoleh bahannya di dalam negeri. 

Peengujuan propelan roket dilakukan bersama PT Pinndad Turen Kabupaten Malang, Hasilnya sangat dasyat, kini tinggal mengurus  hak paten, 

Yang membanggakan merupakan penemuan propelan yang pertama di Indonesia, dan ke dua setelah Rusia



PENTING dan PERLU (kabmalang.com)
Sumber : Radarmlg 5/12/2017

Top
Submit Express Local SEO