BREAKING NEWS
Loading...

Berita

Kabupaten

Malang Raya

Info

Nasional

Artikel

Internasional

Motivasi

Kecamatan Poncokusumo



mALANg rAYa


Profil Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang
Ibukota Poncokusumo
Alamat Kantor Jl. Wonorejo 4 Poncokusumo Telp. 0341-787666
Camat Drs. Sukarlin, M.Si
Letak 112°49’92″ – 112°54’55″ BT dan 7°58’90″ – 8°68’13″ LS
Batas Wilayah Utara: Kecamatan Tumpang & Kecamatan Jabung
Timur: Kabupaten Lumajang
Selatan: Kecamatan Wajak
Barat: Kecamatan Tajinan
Luas Wilayah 102,99 km² (3,46% luas Kabupaten Malang)
Topografi Perbukitan dan dataran tinggi
Pemerintahan 17 desa, 46 dusun, 170 RW dan 822 RT
Penduduk 93.372 jiwa
Komposisi penduduk 46.947 (50,28%) laki-laki dan 46.425 (49,72%) perempuan
Kepadatan 929 jiwa/km²
Agama Islam: 92.087, Budha: 804, Hindu: 112, Kristen: 105, Katolik: 74
Tempat Ibadah 58 masjid, 449 langgar, 1 gereja Katholik, 1 pura, 1 vihara
Bidang usaha per Rumah tangga Pertanian: 12.593, perdagangan: 4.559, kontruksi: 2.070, jasa-jasa: 150 rumah tangga, karyawan: 3.030, penggalian: 585
Sarana Kesehatan 5 puskesmas/pustu, 12 polindes, 101 posyandu, 4 toko obat, 3 praktek dokter, 18 praktek bidan
Sarana Pendidikan 46 TK, 69 SD, 19 SMP, 4 SMA, 1 SMK
Wisata
Ledok Ombo
Desa Wisata Poncokusumo, Desa Wisata Ngadas, Desa Wisata Gubugklakah, Coban Pelangi, Coban Trisula, Coban Wagio, Coban Raksasa, Water Tubing, Ndayung Rafting, Gunung Bromo, Pemandian Sumberagung, Sumbertempur, Ledok Ombo, Pertapaan Carmel



PENTING dan PERLU (kabmalang.com)
Sumber : http://ngalam.id/read/4656/kecamatan-poncokusumo/

'Sukarno: Sistem Khilafah adalah Kemunduran Zaman'


mALANg rAYa
Jakarta, CNN Indonesia -- Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Neng Dara Affiah mengatakan bahwa jauh-jauh hari Presiden ke-1 RI Sukarno telah berpandangan tentang baik dan buruknya penerapan sistem pemerintahan khilafah di masa modern.

Dalam pandangan Sukarno, kata Dara, mencoba menerapkan sistem khilafah di masa modern merupakan suatu bentuk kemunduran.

"Sistem pemerintahan khilafah yang didengungkan Sukarno merupakan pemikiran mundur karena berilusi mengembalikan kejayaan di masa lalu untuk dihadirkan lagi di masa kini," tutur Dara saat diskusi di Megawati Institute, Jakarta, Rabu (30/5).

Menurut Dara, sistem pemerintahan khilafah merupakan produk politik yang diterapkan di masa lalu. Dahulu, sistem khilafah memang cocok karena sesuai dengan jiwa zaman dan kondisi masyarakat. Sistem khilafah meraih kejayaan di zaman keemasannya.

Namun, merujuk dari pemikiran Sukarno sistem khilafah belum tentu bisa mencapai kejayaannya jika diterapkan di masa modern. Tidak semua yang cocok diaplikasikan di masa lalu dapat kembali diterapkan di masa kini. Tentu karena setiap masa memiliki jiwa zaman yang berbeda.

"Masa lalu punya cara dan logikanya sendiri sebagaimana masa sekarang dan masa depan mesti mempunyai cara dan logikanya tersendiri pula untuk menyongsong kemajuannya," ucapnya.

Sukarno, lanjut Dara, berpandangan bahwa umat Islam mesti memiliki orientasi pada kemajuan. Kemajuan yang dimaksud yakni berupaya untuk memproduksi ilmu pengetahuan dan menciptakan pelbagai teknologi modern.

Dara juga mengatakan Sukarno ingin umat Islam di masa modern memiliki kewajiban untuk menyongsong ketertinggalannya. Tentu demi masa depan yang lebih baik bagi umat Islam itu sendiri.

"Menjadi muslim tidak hanya berasik-masyuk dengan pelbagai ritual keagamaan, tetapi sama pentingnya juga membangun kemajuan peradaban umat manusia," katanya.

Dara mengatakan Sukarno pernah berujar bahwa umat Islam harus berani mengejar zaman. Itu merupakan satu-satunya langkah yang perlu ditempuh jika umat Islam ingin mengembalikan kejayaan di masa lalu. Bukan malah menerapkan kembali apa yang pernah diaplikasikan di masa lalu.

"Bukan kembali pada Islam yang dulu, bukan kembali pada 'zaman khalifah, tetapi lari ke muka, lari mengejar zaman," tutur Dara menirukan apa yang diucapkan Sukarno.

Dalam rangka memperingati hari kelahiran Sukarno, yakni pada 6 Juni, Megawati Institute menghelat rangkaian diskusi mengenai pemikiran Sukarno dalam aspek Islam. Rangkaian acara yang digagas Megawati Institute yakni Bung Karno dan Islam. Sejumlah akademisi turut serta dalam rangkaian acara diskusi.

Pada Kamis (24/5) lalu, Megawati Institute menghelat diskusi bertajuk Negara versus Khilafah dalam Pandangan Bung Karno. Kemudian pada Rabu (30/5), Megawati Institute kembali menghelat diskusi bertajuk Bung Karno Memandang Islam dan Ilmu Pengetahuan.

Megawati Institute akan menggelar puncak rangkaian acara bertepatan pada hari lahir Sukarno, yakni 6 Juni mendatang. (DAL)


PENTING dan PERLU (kabmalang.com)
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180531074728-20-302400/sukarno-sistem-khilafah-adalah-kemunduran-zaman

Top
Submit Express Local SEO