Masyarakat Desa Sukoraharjo,
Kepanjen,, sekitar aliran Sungai Brantas, Dam Blobo, siang kemarin gempar dengan penemuan mayat manusia. Korban
yang berjenis kelamin laki-laki tersebut, ditemukan mengapung dengan
posisi tubuh tengkurap.
Setelah kabar penemuan mayat ini tersebar, akhirnya korban diketahui
bernama Sunaryo, 50, warga Gang Gedang Mas, Dusun Semanding, Desa
Curungrejo, Kepanjen.
Lak-laki tersebut dikabarkan sempat hilang sejak Jumat (6/7) lalu. “Identitasnya
sudah diketahui. Keluarga sudah memastikan bahwa mayat yang ditemukan di
sungai itu adalah Sunaryo,” jelas Kanitreskrim Polsek Kepanjen, Iptu
Supriyadi.
Dijelaskan dia, keluarganya mencocokkan identitas korban tenggelam
dengan ciri-ciri pakaian serta wajah korban. “Dicocokan dengan foto yang
dibawa keluarganya,” lanjutnya kepada Malang Post.
Menurut Sukir, warga sekitar lokasi kejadian, mayat Sunaryo itu
ditemukan sekitar pukul 12.05. Saksi mengetahui ketika hendak mandi di
sungai. Ia melihat ada benda mencurigakan yang mengapung di tengah
sungai.
Curiga, saksi lantas mendekati untuk memastikannya. Begitu dipastikan,
ternyata benda mengapung itu adalah mayat manusia, Sukir yang ketakutan
lantas memberitahu pada warga sekitar. Mereka juga menghubungi petugas
SAR dan Polsek Kepanjen.
“Anggota yang mendapat laporan, segera datang ke lokasi bersama anggota
SAR, BPBD Kabupaten Malang dan PMI,” ungkapnya. Mereka melakukan
evakuasi jenazah tersebut, dari sungai. Tubuh Sunaryo, lantas dimasukkan
ke kantong jenazah.
Saat itu, belum ada identitas yang mengarah kepada Sunaryo. Warga dan
anggota SAR yang datang, melihat ciri-ciri korban hanya mengenakan
celana pendek, kaos lengan panjang bertuliskan Kunitachi, dan wajah
brewok.
Karena tidak ada warga yang mengenal, usai dievakuasi jenazah saat itu
langsung dibawa ke kamar mayat
RSSA Malang. “Adiknya mengatakan, korban
pergi dari rumah sejak Jumat sore. Alasannya pergi ke sungai, namun
sampai malam tidak pulang,” terang Supriyadi.
Keluarga yang cemas, saat itu sempat mencari ke sungai namun tidak
ketemu. Serta tidak ada bekas kalau korban jatuh ke sungai lalu
tenggelam dan terbawa arus. “Korban ini menurut keluarganya, mengalami
gangguan pada ingatannya,” ucapnya.
Sarianto, anggota SAR BPBD Kabupaten Malang, yang mengevakuasi tubuh
korban mengatakan kalau pada tubuh korban tidak ditemukan luka. Korban
hanyut dan tenggelam di sungai, kemungkinan jatuh terpeleset saat hendak
mandi. (agp/mar)