BREAKING NEWS
Loading...

Berita

Kabupaten

Malang Raya

Info

Nasional

Artikel

Internasional

Motivasi


mALANg rAYa

Jakarta - Menlu RI Retno Marsudi menceritakan perjuangan tim saat mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan setelah dikuasai Taliban menuju Tanah Air. Retno mengungkapkan sempat ada kendala ketika mengurus izin landing pesawat di Bandara Hamid Karzai, Kabul.
Hal itu disampaikan Retno saat menyambut WNI yang baru tiba dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (21/8/2021). Retno mengatakan awalnya rencana evakuasi WNI tidak menggunakan pesawat militer, namun dengan beberapa pertimbangan akhirnya pemerintah sepakat memakai pesawat militer.

"Awalnya evakuasi direncanakan dilakukan menggunakan pesawat sipil. Namun, di tengah jalan, rencana tersebut harus Kita sesuaikan karena kondisi lapangan yang berubah. Dan sesuai koordinasi dengan Panglima TNI, diputuskan evakuasi menggunakan pesawat militer," ucap Retno.

Retno menyebut semua proses pembahasan dan rencana evakuasi dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri terkait. Proses penjemputan WNI juga sudah melalui diskusi matang dengan sejumlah pihak.

Retno mengungkapkan pesawat TNI Angkatan Udara (AU) berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 18 Agustus 2021 pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut menempuh jalur paling cepat menuju Kabul, dengan transit di Islamabad, Pakistan.

"Rute yang ditempuh pesawat adalah Jakarta-Aceh-Kolombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa, penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek, yaitu sekitar satu jam atau kurang dari satu jam, dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan waktu-waktu," ungkapnya.

Saat pesawat TNI AU terbang, petugas di Jakarta mengurus izin terbang. Termasuk izin terbang dan izin mendarat di Islamabad. Proses berjalan dengan baik hingga pesawat TNI AU tiba di Islamabad.

Pesawat TNI AU itu akhirnya mendarat di Islamabad pada 18 Agustus pukul 20.27 waktu setempat. Setelah pesawat mendarat, pemerintah Indonesia mengurus izin mendarat di Kabul.

Menurut Retno, awalnya izin mendarat di bandara Kabul diagendakan pada 19 Agustus 2021 pukul 04.10 waktu setempat. Namun sempat tidak jadi karena situasi yang tidak kondusif.

"Koordinasi terus dilakukan untuk mengurus izin landing pesawat di Bandara Hamid Karzai, Kabul. Semula kita berhasil mendapatkan slot mendarat untuk 19 Agustus pagi sekitar pukul 04.10. Namun izin tersebut kemudian ditarik dan ditunda karena adanya perkembangan lapangan yang tidak kondusif," kata Retno

Setelah mendapat kabar izin mendarat di Kabul ditarik, Retno langsung memimpin rapat koordinasi dengan tim di Jakarta, Islamabad, dan Kabul untuk mematangkan rencana proses evakuasi ini. Koordinasi juga dilakukan ke sejumlah negara.

"Pada 19 Agustus pukul 11.00, saya memimpin rapat koordinasi yang diikuti oleh tim Jakarta, Islamabad, dan Kabul guna melakukan asesmen kondisi di Afghanistan, mendetailkan kembali rencana evakuasi, serta upaya untuk mendapatkan izin landing yang baru," katanya.

"Selain koordinasi pada working level, komunikasi juga saya lakukan secara langsung dengan Menteri Luar Negeri Turki, Menteri Luar Negeri Norwegia, pihak Belanda, Amerika Serikat, dan NATO. Proses ini adalah proses yang tidak mudah, dan memerlukan koordinasi yang kuat. Tanggal 20 Agustus dini hari diperoleh informasi izin landing yang baru telah diperoleh," sambung Retno.

PENTING dan PERLU (kabmalang.com)
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5690862/detik-detik-menegangkan-upaya-evakuasi-26-wni-dan-7-wna-dari-afghanistan/amp?__twitter_impression=true

Saatnya Berbagi :
Share on WhatsApp
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :

Tidak ada komentar:

Terimakasih komentar yang diberikan


Top
Submit Express Local SEO