BREAKING NEWS
Loading...

Berita

Kabupaten

Malang Raya

Info

Nasional

Artikel

Internasional

Motivasi


mALANg rAYa

*Dokter di Malang Temukan Metode Terapi Pasien Bergejala Covid-19, Langsung Diserbu Pasien*


Dipublikasikan : 18 Juli 2021 03:15


https://today.line.me/id/v2/article/Jay9QJ


●MALANG, celebrities.id - Seorang dokter umum di Kabupaten Malang, Jawa Timur berhasil menemukan metode terapi berbasis nebul alias penguapan untuk mengurangi gejala-gejala yang dimiliki pasien terpapar Covid-19.

_"Hasilnya 80 persen lebih pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh,"_ ujar dr. Yosephine Pratiwi, Sabtu (17/7/2021).

Dokter yang praktek di Apotek Kondang Waras, Karangploso ini nampak berhati-hati menangani tiap pasiennya. Terlebih dulu dia meminta hasil swab antigen pasien sebagai bukti.

Meski metode terapi sama, dia memilah pasien berdasarkan keluhannya.
Pasien dengan keluhan sulit bernapas dan saturasi rendah di bawah 90 barulah ditangani. Apalagi, kata dr. Yosephine, banyak pasiennya tidak tertangani di rumah sakit saking membeludaknya kasus Covid-19.

_"Saya mengambil risiko ini (tertular Covid-19) dengan pertimbangan naluri sebagai dokter dan niatan menolong mengurangi gejala dengan terapi nebul atau penguapan,"_ kata dr. Yosephine.

Prosedur terapi dilakukan relatif sederhana. Untuk mengeluarkannya dahak pasien, dr. Yosephine memberikan obat batuk racikan terlebih dulu. Obat lainnya berfungsi mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan gejala autoimun.



Racikan obat ini kemudian bersama-sama dilarutkan dengan natrium klorida beserta sedikir minyak kayu putih. Jika telah melarut, ditampung dalam alat nebulizer atau alat bantu penguapan.

Tak mau ambil risiko, proses pemeriksaan hingga penguapan pun dilakukan di halaman terbuka tempat praktik. Cara ini dilakukan sekaligus agar pasien terpapar sinar matahari yang juga mempercepat penyembuhan.

_"Setiap pasien mengalami kondisi klinis berbeda sehingga proses penguapan durasinya bervariasi mulai dari tiga menit hingga 15 menit,"_ kata dr. Yosephine.

Terapi nebul ini tidak cukup dilakukan sekali. Untuk mencapai tingkat penyembuhan optimal, pasien menjalani penguapan sehari sekali hingga dua kali sehari hingga gejala Covid-19 hilang dan dinyatakan negatif usai tes swab antigen.

dr. Yosephine mengklaim sebanyak 81 orang pasiennya sembuh setelah menjalani terapi ini. Pasiennya pun berasal dari berbagai kalangan dan usia.

_"Saya ke sini setelah kondisi makin melemah saat isolasi mandiri karena flu dan batuk beragam, saturasi rendah, dan sesak napas,"_ ujar salah satu pasien, Riski.

Ia mengaku mendapat informasi terapi nebul ini dari mulut ke mulut. Pilihannya diterapi karena metodenya mudah dan sederhana.

Kini, dr. Yosephine tengah mengkaji metode uap ini bersama para peneliti dan profesor dari kampusnya. Ia berharap metode ini dapat digunakan untuk membantu pasien lebih luas lagi dan mengurangi beban fasilitas layanan kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.

*(today)*
#βassbrowser


PENTING dan PERLU (kabmalang.com)

Sumber : https://today.line.me/id/v2/article/Jay9QJ

Saatnya Berbagi :
Share on WhatsApp
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :

Tidak ada komentar:

Terimakasih komentar yang diberikan


Top
Submit Express Local SEO